Selasa, 21 November 2017

Gagasan Pengembangan KONPRES SEKOTA SMKN 2 Semarang 2017





1.     Latar Belakang Masalah

Sebagaimana hal ihwal penciptaan manusia berdasar teori ilmu pengetahuan, sebelum terjadinya proses pembuahan pada calon bayi, terjadi kurang lebih 250 juta sel sperma terpancar dari pria menuju ke sel telur yang jumlahnya hanya satu setiap siklusnya. Sel sel sperma melakukan perjalanan yang sulit menuju ke indung telur, hal tersebut terjadi karena saluran reproduksi wanita berbelok-belok, kadar keasaman juga tidak sesuai dengan kondisi sel sperma, gerakan ’menyapu’ dari dalam saluran reproduksi dan juga gaya grafitasi yang berlawanan. Hanya sekitar seribu dari 250 juta sel sperma yang berhasil mencapai sel telur, namun yang akan masuk hanya satu sel sperma saja. Setelah masuk dan terjadi pembuahan zygot akan menempel di tempat yang tepat di rahim calon ibu.
Ilustrasi di atas menunjukkan betapa rumitnya menjadi calon janin diantara sesama kompetitor, sampai menjadi pemenang, yang akhirnya menjadi sang juara terlahir menjadi manusia. Menjadi juara adalah hak setiap orang, karena setiap orang memiliki potensi sejak pembentukan dirinya. Daya juang yang luar biasa diikuti keyakinan dan autosugesti yang kuat akan mampu mewujudkannya.

Strategi Mewujudkan Siswa Bermental Juara



2.1     Alasan Pemilihan Strategi Pemecahan Masalah

Siswa merupakan aset masa depan bagi keluarga, masyarakat, dan bangsa, oleh karena itu dalam rangka mewujudkan mental juara, siswa layak memperoleh layanan terbaik dalam pembelajaran agar dapat mengembangkan potensi diri secara optimal. Berikut ini penulis sampaikan alasan pemilihan strategi pemecahan masalah melalui :
1) Pendekatan (approachsebagai salah satu strategi pemecahan masalah.
Setiap siswa pada dasarnya ingin didengar dan dihargai. Pendekatan yang dilakukan pada siswa mampu membangkitkan sikap mental, membangun rasa percaya diri dan menumbuhkan motivasi berpikir, menyampaikan ide gagasan, bahwa mereka mempunyai potensi untuk menjadi hebat.
2) Komitmen terhadap proses dan hasil pembelajaran bermutu yang ingin dicapai. Komitmen
merupakan kesesuaian ucapan dan tindakan sebagai pedoman dalam perilaku sehari-hari untuk
memperoleh sukses dalam diri setiap siswa. Dalam pembelajaran selama 1 semester yang akan dijalani,
siswa diwajibkan menuliskan target (goal) yang hendak dicapai pada setiap mata pelajaran. Melalui
komitmen bersama antara guru, orang tua dan siswa terhadap proses dan mutu pembelajaran, kreasi
dan inovasi ditumbuhkembangkan maksimal melalui pembimbingan, pelatihan, dan pembiasaan di
sekolah.
3) Menumbuhkan keyakinan disertai doa dalam diri tiap siswa.
Keyakinan adalah sugesti utama menuju cita-cita. Melalui implementasi pembiasaan seperti sholat
Dhukha, senyum, sapa, salam, sopan, dan santun (5 S). Kegiatan ekstra kurikuler yang digeluti untuk
mengembangkan diri dan memupuk prestasi.

Simpulan dan Dokumentasi


3.1     Simpulan
1)      Upaya mewujudkan siswa SMK Negeri 2 Semarang bermental juara dilakukan melalui: a) kontrak prestasi sekolah dan orang tua menggunakan strategi memahami potensi sekolah melalui analisis SWOT b) bertukar pikiran dengan seluruh stakeholder sekolah c) pendekatan kepada siswa, guru, orang tua, dan DU/DI.
2)      Hasil dan dampak upaya mewujudkan siswa bermental juara yaitu: a) terbangunnya komitmen bersama b) terciptanya suasana belajar dinamis tertib dan nyaman c) prestasi demi prestasi diraih semakin banyak oleh siswa.
3.2     Rekomendasi Operasional
           1)   Guru
      Guru dalam mengajar, mendidik, membimbing, dan melatih para siswa seyogyanya mencurahkan    perhatian sepenuh hati, peduli, memiliki rasa kasih sayang sehingga mampu membangkitkan rasa percaya diri siswa karena merasa dihargai sebagai seseorang yang memiliki kemampuan agar bangkit rasa percaya diri, sehingga mampu berprestasi optimal.
            2)   Siswa
Perlu mentaati peraturan yang telah disepakati dengan pihak sekolah, bersungguh-sungguh dalam menekuni pembelajaran, maupun kegiatan ekstra kurikuler agar dapat mewujudkan potensi diri berprestasi.