Selasa, 21 November 2017

Strategi Mewujudkan Siswa Bermental Juara



2.1     Alasan Pemilihan Strategi Pemecahan Masalah

Siswa merupakan aset masa depan bagi keluarga, masyarakat, dan bangsa, oleh karena itu dalam rangka mewujudkan mental juara, siswa layak memperoleh layanan terbaik dalam pembelajaran agar dapat mengembangkan potensi diri secara optimal. Berikut ini penulis sampaikan alasan pemilihan strategi pemecahan masalah melalui :
1) Pendekatan (approachsebagai salah satu strategi pemecahan masalah.
Setiap siswa pada dasarnya ingin didengar dan dihargai. Pendekatan yang dilakukan pada siswa mampu membangkitkan sikap mental, membangun rasa percaya diri dan menumbuhkan motivasi berpikir, menyampaikan ide gagasan, bahwa mereka mempunyai potensi untuk menjadi hebat.
2) Komitmen terhadap proses dan hasil pembelajaran bermutu yang ingin dicapai. Komitmen
merupakan kesesuaian ucapan dan tindakan sebagai pedoman dalam perilaku sehari-hari untuk
memperoleh sukses dalam diri setiap siswa. Dalam pembelajaran selama 1 semester yang akan dijalani,
siswa diwajibkan menuliskan target (goal) yang hendak dicapai pada setiap mata pelajaran. Melalui
komitmen bersama antara guru, orang tua dan siswa terhadap proses dan mutu pembelajaran, kreasi
dan inovasi ditumbuhkembangkan maksimal melalui pembimbingan, pelatihan, dan pembiasaan di
sekolah.
3) Menumbuhkan keyakinan disertai doa dalam diri tiap siswa.
Keyakinan adalah sugesti utama menuju cita-cita. Melalui implementasi pembiasaan seperti sholat
Dhukha, senyum, sapa, salam, sopan, dan santun (5 S). Kegiatan ekstra kurikuler yang digeluti untuk
mengembangkan diri dan memupuk prestasi.

    

    
Gambar 1 :    Beberapa Contoh Kegiatan Ekstra Kurikuler di SMK Negeri 2 Semarang sebagai  Pengembangan Diri  Siswa.
       
  Gambar 2 :    Juara 2 Art Talent Exhibixion 2017 Tingkat SLTA di UNNES Oktober 2017.

2.2     Hasil atau dampak yang dicapai
Strategi dalam upaya mewujudkan siswa bermental juara memiliki hasil atau dampak nyata yaitu:
   1)  Terbangunnya komitmen bersama antar warga sekolah kepala sekolah, guru, siswa, staf TU, orang tua/wali siswa dan komite sekolah serta dukungan dunia DU/DI menjadi prasarat dalam menggapai keberhasilan mewujudkan siswa memiliki mental juara.
   2)  Terciptanya suasana belajar yang dinamis, tertib dan nyaman sehingga menumbuhkan semangat berkompetisi sehat. Implementasinya dalam pembelajaran guru diberikan kebebasan memilih strategi dan pendekatan yang disesuaikan dengan karakteristik siswa, penulis memberi reinforcement terhadap pilihan. Sarana prasarana pembelajaran semakin dilengkapi seperti lingkungan yang asri sebagai sekolah adiwiyata mandiri, hotspot area, sekolah bersih sehingga suasana nyaman.
            

           
             Gambar 3 :  Lingkungan Sekolah yang Bersih, Hijau Dilengkapi dengan Hotspot area.
Melalui penciptaan suasana demikian warga sekolah merasa betah tinggal di sekolah. Upaya peningkatan terhadap mutu pembelajaran di SMK Negeri 2 Semarang juga diberikan penulis sebagai bentuk dukungan proses pembelajaran teori maupun praktik kejuruan guna meningkatan prestasi. Hasil prestasi UN tahun pelajaran 2016/2017 menempati ranking 2 nilai UN tertinggi se kota Semarang.
3).   Waktu terus berjalan prestasi demi prestasi semakin banyak diraih siswa, namun di samping itu juga semakin banyak tantangan dihadapi, mempertahankan prestasi pasti lebih sulit daripada meraihnya. Komitmen memiliki mental juara terus disolisalisasi ditumbuhkembangkan bersama dengan guru, orang tua, siswa dengan menggandeng DU/DI di dukung stakeholder. Penulis bertekad dan berupaya secara maksimal untuk terus meningkatkan capaian prestasi. Di tahun 2017 siswa berhasil meraih dua juara LKS Nasional sekaligus yaitu Visual Merchandising dan Bilingual Secretary.  Keberhasilan tersebut juga diikuti diberbagai lomba, seperti paskibra, pramuka, teater. dan inovasi pembelajaran.



Gambar 4 :  Menjuarai LKS Juara 1 Bilingual Secretary dan Visual Merchandising Tingkat Nasional tahun 2017 sebagai juara 1.

Di bulan November ini sedang dipersiapkan menghadapi LKS tingkat provinsi Jawa Tengah dibidang lomba Tourist Industry dan Bilingual Secretary dan Akuntansi yang telah lolos seleksi di tingkat kota. Ketiga bidang lomba kompetensi siswa mensyaratkan keterampilan komputer dan komunikasi bahasa Inggris sesuai kompetensi masing-masing bidang keahlian. Guna mempertajam ketiga jenis kompetensi tersebut terus dilatihkan secara berkelanjutan melekat pada mata pelajaran yang diampu oleh guru pembimbing.
 

Gambar 5 :   Menjuarai LKS Tingkat Kota dan Provinsi Mata Lomba Akuntansi, Tourist Industry, Bilingual Secretary dan Visual Merchandising.

2.3     Kendala yang dihadapi dalam melaksanakan srategi
Dalam upaya mewujudkan mental juara siswa, kendala yang dihadapi  seperti:
  1)  Keberagaman kemampuan akademik maupun non akademik siswa, maka  diperlukan kesabaran dan ketelatenan bagi penulis untuk mengkondisikan agar siswa mampu memahami potensinya.
   2)    Keterbatasan sumber daya yang dimiliki sekolah baik sarana prasarana maupun finansial bagi terpenuhinya kebutuhan sekolah.
  3)  Keterbatasan waktu dalam pembelajaran sehingga guru kurang optimal dalam pembimbingan terhadap siswa.
2.4     Faktor- faktor pendukung dalam melaksanakan strategi
Upaya yang dilakukan oleh SMK Negeri 2 Semarang dalam mewujudkan siswa bermental juara dapat dibuktikan dalam hal - hal berikut:
1)   Animo menjadi calon siswa di SMK Negeri 2 Semarang, tiap tahun pelajaran semakin meningkat .Peningkatan Animo calon siswa tiga tahun terakhir terlihat signifikan seperti pada tabel sebagai berikut:
No.
Pendaftaran Online
Jumlah Pendaftar
Jml diterima
1.
Tahun Pelajaran 2015/2016
739
432
2.
Tahun Pelajaran 2016/2017
904
432
3.
Tahun Pelajaran 2017/2018
1101
432
Peningkatan Animo calon siswa setiap tahun, sehingga sekolah dapat memilih calon siswa yang lebih berkualitas.
        

       
    Gambar 6 :    Proses Seleksi Penerimaa Calon Siswa Baru Tahun 2017 Secara Online.
2).Terbangun mental juara siswa melalui capaian berbagai kejuaraan yang diikuti baik ditingkat kota, provinsi, maupun nasional.
 

 
    Gambar 7 :    Juara 2 lomba Paskibra Tingkat Kota Semarang.
3).Dukungan dari warga sekolah, stakeholder, DU/DI, alumni yang semakin baik sehingga meningkatkan jaringan dan memudahkan sekolah dalam bekerjasama.
Gambar 8 :    Rapat Koordinasi antara penulis, siswa dengan guru
pendamping di ruang media.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar